Home » Waru Wayang (Talipariti tiliaceum var. populneus)

Waru Wayang (Talipariti tiliaceum var. populneus)

Dapatkan panduan lengkap menanam dan merawat Waru Wayang, mulai dari pemilihan benih atau stek hingga mengatasi hama yang mengganggu.

Sumber foto: Bukalapak.com

Waru Wayang merupakan salah satu varietas dari spesies Talipariti tiliaceum. Tanaman ini berasal dari wilayah tropis dan subtropis, termasuk di beberapa bagian dari Indonesia, Asia Tenggara, serta wilayah Pasifik. Dalam konteks ilmiah, tanaman ini dikenal dengan nama Talipariti tiliaceum var. populneus. Nama ini digunakan untuk membedakan varietas ini dari varietas lain dalam spesies yang sama.

Nama ilmiah Talipariti tiliaceum var. populneus digunakan dalam literatur ilmiah untuk memastikan bahwa para peneliti dan ahli botani dari seluruh dunia menggunakan nama yang sama saat membahas tanaman ini. Ini penting untuk meminimalkan kebingungan dan memastikan bahwa informasi yang disebarkan adalah akurat.

Di beberapa daerah, Waru Wayang juga memiliki banyak kegunaan. Misalnya, daunnya digunakan sebagai bahan pembuatan tali atau serat, sementara kayunya yang kuat, bisa digunakan dalam konstruksi bangunan. Ini menunjukkan betapa pentingnya tanaman ini dalam kehidupan masyarakat di berbagai wilayah.

Ciri – Ciri Waru Wayang

Okay, kita mungkin kesulitan menentukan, apa saja ciri-ciri yang membedakan Waru Wayang dari tanaman lain?. Meskipun bisa tumbuh menjadi pohon besar di habitat aslinya, Waru Wayang juga bisa ditanam dalam pot dan dirawat sebagai bonsai. Berikut adalah ciri-ciri dari Waru Wayang sebagai tanaman bonsai.

Bentuk Daun

Daun Waru Wayang biasanya berbentuk hati atau bundar dengan ujung yang meruncing. Warna daunnya bisa bervariasi, mulai dari hijau muda hingga hijau tua. Daun ini juga memiliki tekstur yang agak kasar dan permukaan yang berbulu.

Batang

Batang Waru Wayang cukup kuat dan tahan lama.Sebagai tanaman bonsai, batang Waru Wayang biasanya lebih kecil dan lebih ramping. Teksturnya agak kasar dan berwarna coklat keabu-abuan.

Cara Menanam Waru Wayang

Sebelum menanam tanaman ini ada beberapa yang perlu dipersiapkan. Berikut beberapa bahan yang perlu anda siapkan:

  1. Bibit
  2. Media Tanam, penyiram tanaman dan perlengkapan menanam
  3. Pot
  4. Pupuk

Jika Semua bahan diatas sudah ada siapkan, ada 2 metode yang coba saya jelaskan, tentang cara menanam Waru Wayang:

Benih

Untuk menanam Waru Wayang dari benih, Anda pertama-tama perlu membeli benih dari toko tanaman atau bisa membeli di toko online seperti tokopedia dan shopee.

Pastikan bahwa benih tersebut bagus dan bebas dari hama atau penyakit. Sebelum menanam, rendam benih dalam air hangat selama 24 jam untuk mempercepat proses perkecambahan.

Setelah itu, Anda bisa menyemai benih di pot kecil atau wadah semai dengan media tanam yang sudah disiapkan, menutup benih dengan tanah setebal sekitar 1 cm.

Selama proses perkecambahan, penting untuk menjaga kelembaban media tanam tetapi hindari kelebihan air yang bisa menyebabkan benih membusuk.

Stek

Jika Anda memilih untuk menanam Waru Wayang menggunakan stek, langkah pertama yang mungkin anda lakukan yaitu memilih cabang yang bagus dari tanaman induk.

Cabang yang ideal biasanya memiliki diameter sekitar 1 sampai 2 cm dan panjang sekitar 15 sampai 20 cm. Gunakan gunting pemangkas yang tajam dan steril untuk memotong stek dengan sudut sekitar 45 derajat.

Meskipun opsional, beberapa orang merekomendasikan merendam bagian bawah stek dalam hormon akar untuk mempercepat proses pembentukan akar.

Setelah itu, tanam stek dalam pot atau lahan dengan media tanam yang sudah disiapkan, memastikan bahwa setidaknya satu atau dua ruas batang tertanam dalam tanah. Seperti halnya dengan benih, stek juga membutuhkan kelembaban yang cukup tetapi tidak berlebihan untuk tumbuh dengan baik.

Cara Merawat Waru Wayang

Setelah cara menanam, sudah saya jelaskan diatas, berikut cara merawatnya, siapa tahu dapat anda praktekkan juga dirumah.

Perawatan Waru Wayang memerlukan beberapa langkah penting untuk memastikan tanaman tumbuh dengan sehat dan subur.

Pertama, penyiraman harus dilakukan secara rutin, tetapi perlu dijaga agar media tanam tidak tergenang air, yang bisa menyebabkan akar membusuk.

Yang kedua, pemupukan juga penting untuk pertumbuhan tanaman. Anda bisa menggunakan pupuk daun atau pupuk kandang yang sudah matang, dan aplikasikan setiap 2 sampai 3 minggu sekali untuk memastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup.

Ketiga, pemangkasan merupakan langkah krusial untuk merangsang pertumbuhan cabang dan daun yang lebih banyak. Potong cabang-cabang yang lemah atau mati dan bentuk tanaman sesuai keinginan Anda.

Terakhir, paparan sinar matahari juga sangat penting. Pastikan tanaman Anda mendapatkan sinar matahari langsung minimal 6 jam sehari untuk pertumbuhan yang optimal.

Dengan memperhatikan keempat aspek perawatan diatas, Siapa tahu dapat membantu tanaman Anda tumbuh dengan sehat dan subur.

Cara Pemumukan dan Pemangkasan Waru Wayang

Hal ini juga menjadi sangat penting, agar tanaman kita dapat tumbung dengan baik.

Pemangkasan

Pemangkasan merupakan salah satu aspek penting dalam perawatan Waru Wayang untuk memastikan pertumbuhannya yang sehat dan terstruktur.

Waktu yang paling ideal untuk melakukan pemangkasan, pada akhir musim hujan atau awal musim kemarau. Pada periode ini, tanaman biasanya dalam kondisi yang lebih kuat dan siap untuk proses pemulihan pasca pemangkasan.

Alat yang Dibutuhkan

  • Gunting pemangkas yang tajam
  • Sarung tangan pelindung

Sebelum memulai, pastikan semua alat sudah dibersihkan untuk mencegah penyebaran penyakit. Sarung tangan pelindung digunakan untuk melindungi tangan Anda dari cedera dan kontaminasi.

Metode Pemangkasan

  1. Gunakan sarung tangan dan pastikan gunting pemangkas sudah dibersihkan dan didisinfeksi.
  2. Mulai dengan mengidentifikasi cabang-cabang yang perlu dipangkas. Ini bisa termasuk cabang yang mati, rusak, atau mengganggu pertumbuhan tanaman lainnya.
  3. Saat memotong, gunakan sudut 45 derajat untuk memfasilitasi pertumbuhan baru dan meminimalkan stres pada tanaman. Pastikan untuk memotong beberapa sentimeter di atas titik percabangan atau tunas.
  4. Jangan memangkas terlalu banyak cabang sekaligus. Sebagai aturan umum, tidak lebih dari sepertiga dari total cabang yang harus dipangkas dalam satu sesi.
  5. Setelah proses pemangkasan selesai, lakukan perawatan tambahan seperti pemupukan dan penyiraman yang cukup untuk membantu tanaman dalam proses pemulihan.

Pemupukan

Untuk memastikan pertumbuhan yang sehat dan bagus, pemupukan menjadi salah satu aspek perawatan yang penting.

Pilihan pupuk yang disarankan adalah pupuk NPK yang mengandung Nitrogen, Fosfor, dan Kalium, atau bisa juga menggunakan pupuk kompos sebagai alternatif yang lebih organik. Pupuk ini membantu dalam pertumbuhan daun, perkembangan akar, serta pembentukan dan pematangan bunga dan buah.

Waktu yang ideal untuk melakukan pemupukan yaitu setiap 3 sampai 4 bulan sekali. Namun, frekuensi ini bisa disesuaikan berdasarkan kondisi tanah dan kebutuhan nutrisi tanaman. Jika tanaman menunjukkan tanda-tanda kekurangan nutrisi seperti daun yang menguning atau pertumbuhan yang lambat, frekuensi pemupukan bisa ditingkatkan.

Metode pemupukan harus dilakukan dengan hati-hati untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi tanpa merusak tanaman.

Sebelum memulai, pastikan tanah di sekitar pohon dalam keadaan lembab tetapi tidak basah. Ini penting karena tanah yang terlalu kering atau basah bisa menghambat penyerapan nutrisi.

Sebarkan pupuk secara merata di sekitar zona akar tanaman, tetapi hindari menyentuh langsung batang pohon untuk mencegah terjadinya luka bakar kimia.

Setelah itu, lakukan penyiraman moderat untuk membantu proses penyerapan pupuk ke dalam tanah. Penyiraman ini juga akan membantu pupuk menyebar lebih merata di sekitar akar.

Hama

Setelah menanam dan merawat, mungkin sedikit coba saya jelaskan beberapa hama yang biasa menggangu tanaman ini.

Hama – hama ini, berlum pernah menggangu tanaman saya sendiri. cuman berikut saya kumpulkan dari beberapa sumber. tanaman yang menggangu tanaman waru wayang.

Kutu Daun

Sebel deh, kalau tanaman kenak, Kutu daun. Soalnya hama ini menghisap cairan dari daun, yang bisa menyebabkan daun menjadi kering, menguning, dan akhirnya rontok. Selain itu, hama ini juga bisa menularkan virus atau bakteri yang merugikan tanaman.

Ulat

Sepertinya disemua tanaman haman ini yang paling banyak menggangu, khususnya ulat daun. Mereka memakan daun, yang bisa mengakibatkan kerusakan estetika dan mengurangi produktivitas tanaman.

Laba-Laba

Laba-laba bisa menjadi masalah serius jika tidak ditangani dengan cepat. Mereka biasanya bersembunyi di bagian bawah daun dan menghisap cairan tanaman, menyebabkan daun menjadi kering dan berwarna kekuningan.

oh ia, kemarin saya sudah menulis artikel tentang tanaman waru, bisa dibaca disini ya…

Sumber Foto:

Sumber Pembuatan Artikel:

Artikel Lainnya