
Sedum merupakan genus tanaman yang berasal dari benua Amerika Utara, Eropa, dan Asia. Nama ilmiah dari tanaman ini adalah Stonecrop, sebuah kelompok yang meliputi berbagai spesies dengan bentuk dan ukuran yang beragam.
Tingginya bervariasi antara 5 cm hingga 60 cm, dengan lebar mencapai sekitar 30 cm. Tanaman ini idealnya tumbuh di suhu antara 20 sampai 30°C. Jenis tanah yang cocok adalah tanah yang gembur dan drainase baik. pH tanah yang ideal adalah antara 6,0 dan 7,5. Sekarang, mari kita bahas lebih lanjut tentang ciri-ciri dari tanaman ini.
Ciri, Bentuk dan Warna
Sebelum membahas tentang ciri-ciri fisik Sedum, penting untuk mengetahui bahwa varietasnya sangat beragam. Warna daun Sedum bisa berupa hijau, merah, atau bahkan ungu, tergantung spesiesnya. Bentuknya juga variatif, ada yang berbentuk roset, ada juga yang memanjang seperti jarum. Batangnya biasanya kokoh dan dapat menahan berat daun serta bunga.
Cara Menanam Sedum (Stonecrop)
Bagi Anda yang tertarik untuk menanam Sedum, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, mulai dari alat yang diperlukan hingga cara penanaman yang tepat. Mari kita mulai dengan alat-alat yang perlu disiapkan.
Alat apa aja yang perlu di siapkan
Untuk menanam Sedum, Anda akan membutuhkan:
- Pot atau wadah tanam
- Tanah yang gembur dan drainase baik
- Pupuk kompos atau pupuk khusus tanaman hias
- Benih atau stek Sedum
- Alat-alat tangan seperti sekop kecil, sarung tangan, dan gunting taman
Cara menanam lewat benih
Pertama-tama, siapkan pot yang telah diisi dengan tanah yang sudah dicampur pupuk. Ini akan menjadi dasar yang subur untuk pertumbuhan benih Sedum.
Setelah pot siap, langkah selanjutnya adalah menaburkan benih Sedum di atas tanah tersebut. Usahakan untuk menyebarkan benih secara merata.
Kemudian, tutup benih dengan lapisan tanah yang tipis. Langkah ini penting untuk memastikan benih tertanam dengan baik dan siap untuk tumbuh.
Selanjutnya, siram tanah dalam pot hingga menjadi lembab, namun tidak basah kuyup, untuk memberikan kelembapan yang dibutuhkan benih untuk berkecambah.
Terakhir, letakkan pot di area yang mendapat pemaparan sinar matahari minimal selama 6 jam per hari. Ini akan membantu benih tumbuh menjadi tanaman Sedum yang sehat dan kuat.
Cara menanam lewat stek
Mulailah dengan memotong stek dari tanaman Sedum yang sehat. Ini akan menjadi titik awal dalam proses menanam Sedum dari stek.
Setelah itu, biarkan stek mengering selama beberapa jam, langkah ini penting untuk mencegah proses pembusukan saat stek ditanam.
Kemudian, saat stek sudah kering, tanamkan ke dalam pot yang telah diisi dengan campuran tanah dan pupuk. Pastikan stek tertanam dengan kedalaman yang cukup agar dapat tumbuh dengan baik.
Selanjutnya, siram tanah di dalam pot hingga mencapai tingkat kelembapan yang tepat, tanah harus lembab tetapi tidak basah kuyup.
Terakhir, tempatkan pot di area yang cerah untuk memaksimalkan fotosintesis dan pertumbuhan tanaman.
Cara Merawat Sedum (Stonecrop)
Merawat Sedum cukup mudah tetapi memerlukan perhatian pada beberapa aspek seperti pemupukan, penyiraman, dan pemangkasan.
Pemupukan
Gunakan pupuk kompos atau pupuk khusus untuk tanaman hias. Lakukan pemupukan sekitar 2-3 kali dalam setahun. Pemupukan bisa dilakukan pada pagi atau sore hari. Gunakan sekitar 50-100 gram pupuk per pot.
Penyiraman
Sedum adalah tanaman yang tahan kekeringan, jadi cukup disiram 1-2 kali dalam seminggu. Lakukan penyiraman pada pagi atau sore hari. Pastikan tanah dalam kondisi lembab, tidak basah.
Pemangkasan
Lakukan pemangkasan 1-2 kali setahun untuk meremajakan tanaman dan membuang bagian yang mati atau busuk. Pemangkasan bisa dilakukan menggunakan gunting taman.
Hama
Hama yang sering menyerang Sedum antara lain adalah kutu daun dan ulat. Solusinya adalah dengan menggunakan insektisida organik atau melakukan penyemprotan dengan larutan sabun.
Untuk membaca artikel lain tentang tanaman hias, Anda bisa membacanya disini.
Sumber:
“Sedum (Tanaman Batu)”, gardenia.net