Home » Porang (Amorphophallus muelleri Blume)

Porang (Amorphophallus muelleri Blume)

Artikel ini menjelaskan perbedaan antara tanaman porang, suweg, walur, dan iles-iles. Pelajari ciri dan manfaat tiap tanaman.

9 minutes
Porang
Sumber foto: canva.com/getty images

Porang merupakan tanaman yang sudah cukup dikenal, terutama di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Nama ilmiah dari tanaman ini adalah Amorphophallus muelleri Blume dan ia masuk dalam keluarga Araceae.

Tanaman ini memiliki tinggi yang bervariasi, mulai dari 1 hingga 2 meter, dengan lebar daun hingga 1,5 meter. Suhu ideal untuk pertumbuhan tanaman ini, antara 25 sampai 30°C. Sedangkan, untuk tipe tanah yang paling cocok yaitu tanah berpasir atau berhumus dengan pH sekitar 6-7.

KarakteristikDetail
Nama IlmiahAmorphophallus muelleri Blume
Tinggi1 sampai 2 meter
LebarHingga 1,5 meter
Suhu Ideal25-30°C
Jenis TanahBerpasir, Berhumus
pH Tanah6-7 (Netral)
Tabal detail tentang porang

Setelah mengenal apa itu porang, mari kita bahas lebih lanjut tentang manfaat dan perbedaannya dengan tanaman lain.

Manfaat Tanaman Porang

Tanaman ini memiliki manfaat yang cukup beragam, terutama di sektor industri. Kandungan glukomanan di dalam umbi porang membuatnya sangat berguna dalam industri pangan, kosmetik, hingga tekstil. Glukomanan memiliki khasiat untuk menurunkan kadar kolesterol, sebagai bahan pengental, dan masih banyak lagi.

Kini, kita akan membahas tentang perbedaan antara tanaman ini dengan tanaman lain yang sering dikaitkan dengannya.

Perbedaan Porang dan Suweg, Walur, Iles-Iles

Porang, suweg, walur, dan iles-iles sering kali disamakan, tetapi jika kita melihat lebih dekat, jelas bahwa mereka merupakan entitas yang berbeda. Mereka memang berasal dari keluarga yang sama, yaitu Araceae, tetapi masing-masing memiliki karakteristik yang membedakannya.

Ada banyak faktor yang bisa digunakan untuk membedakan keempat tanaman ini, mulai dari ukuran, kegunaan, hingga kandungan nutrisi. Jadi, bagaimana kita bisa membedakannya? Berikut adalah beberapa poin penting.

Perbedaan Porang dan Suweg, Walur, Iles-iles dari Motif Batang

Perbedaan Porang dan Suweg, Walur, Iles-iles dari Motif Batang
Sumber: petaniporang.id

Serupa tetapi tak sama, begitulah adanya jika kita membicarakan tanaman-tanaman dari keluarga Araceae seperti porang, suweg, walur, dan iles-iles. Selain berbeda dari segi ukuran, kegunaan, dan kandungan nutrisi, perbedaan lain yang tak kalah menarik untuk diobservasi adalah motif pada batang mereka. Batang merupakan salah satu bagian tanaman yang sering kali menjadi petunjuk dalam identifikasi spesies. Oleh karena itu, mari kita lihat apa perbedaannya.

Motif Batang pada Tanaman Porang

Tanaman ini memiliki batang yang cukup khas, biasanya dengan corak atau motif berbentuk bintik-bintik atau garis yang cenderung teratur. Warna dari batang ini bisa bervariasi, namun seringkali terdapat kombinasi dari warna hijau tua dan warna krem atau putih. Motif ini biasanya lebih kompleks dibandingkan dengan tanaman lainnya dalam keluarga yang sama.

Motif Batang pada Tanaman Walur

Di sisi lain, walur biasanya memiliki batang dengan motif yang lebih sederhana. Warna dasar batangnya biasanya hijau muda dengan bintik-bintik warna hijau tua atau coklat. Tidak seperti porang, motif pada batang walur lebih jarang dan tidak sekompleks porang.

Motif Batang pada Tanaman Iles-iles Putih

Iles-iles putih, atau lebih dikenal dengan nama ilmiah Amorphophallus campanulatus, memiliki batang dengan motif yang lebih acak. Biasanya berwarna hijau dengan bercak atau corak berwarna putih atau krem. Karena sering digunakan sebagai tanaman hias, motif batangnya bisa menjadi daya tarik tersendiri.

Ketiga tanaman ini, meskipun terlihat serupa, jelas memiliki perbedaan yang cukup signifikan, termasuk dalam hal motif batang. Memahami perbedaan ini tidak hanya akan mempermudah Anda dalam mengidentifikasi tanaman, tetapi juga memberikan kejelasan tentang bagaimana tiap spesies ini unik dengan caranya sendiri.

Motif Batang pada Tanaman Suweg

Suweg (Amorphophallus paeoniifolius) juga memiliki batang yang menarik. Batangnya biasanya memiliki warna dasar hijau dengan corak berupa bintik atau garis berwarna coklat atau hijau tua. Meski coraknya tidak sekompleks porang, batang suweg tetap menarik dan bisa dijadikan salah satu parameter untuk mengidentifikasi tanaman ini.

Kini, dengan pengetahuan mengenai motif batang dari keempat jenis tanaman ini, porang, suweg, walur, dan iles-iles. Anda akan lebih mudah membedakan antar spesies dan menentukan pilihan tanaman yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Memahami detil seperti ini penting, terutama jika Anda berkecimpung di dunia pertanian atau botani.

Perbedaan Porang dan Suweg, Walur, Iles-iles dari Bentuk Daun

Sumber: petaniporang.id

Daun seringkali menjadi salah satu komponen utama yang dilihat saat mengidentifikasi tanaman. Ini berlaku juga untuk tanaman dari keluarga Araceae, seperti porang, suweg, walur, dan iles-iles. Meski berasal dari keluarga yang sama, bentuk daun dari keempat jenis tanaman ini memiliki perbedaan yang signifikan. Berikut ulasannya.

Bentuk Daun pada Tanaman Porang

Tanaman ini biasanya memiliki daun berukuran besar dengan bentuk yang hampir simetris. Daunnya memiliki urat-urat besar yang saling terhubung, menciptakan jaringan urat daun yang kompleks. Ukuran daun ini bisa mencapai 1,5 meter dalam diameter. Strukturnya juga tebal dan kuat, yang membuatnya tampak megah.

Bentuk Daun pada Tanaman Suweg

Daun suweg memiliki bentuk yang relatif lebih sederhana dibandingkan porang. Ukurannya lebih kecil dan bentuknya lebih memanjang daripada bulat. Urat-urat pada daunnya lebih halus dan kurang kompleks dibandingkan porang. Daun ini biasanya tidak lebih dari satu meter dalam ukurannya.

Bentuk Daun pada Tanaman Walur

Daun walur cenderung memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan porang dan suweg. Bentuknya juga lebih sederhana, biasanya lebih memanjang dan kurang simetris. Urat-uratnya juga lebih halus dan kurang kompleks.

Bentuk Daun pada Tanaman Iles-Iles Putih

Daun iles-iles sering digunakan sebagai indikator estetika karena bentuknya yang menarik dan ukuran yang tidak terlalu besar. Daunnya biasanya bulat dan memiliki urat daun yang terhubung secara radial, tetapi dengan urat yang lebih halus dan tidak sekompleks porang.

Keempat tanaman ini memiliki bentuk daun yang berbeda dan unik masing-masing. Jadi, jika Anda mencari petunjuk untuk membedakan antar spesies, perhatikan bentuk, ukuran, dan struktur dari daun-daunnya.

Perbedaan Porang, Suweg, Walur, Iles-iles dari Tangkai

Perbedaan Porang, Suweg, Walur, Iles-iles dari Tangkai
Sumber: petaniporang.id

Pada keluarga Araceae, tangkai daun juga bisa menjadi indikator penting dalam membedakan berbagai jenis tanamannya. Dari porang hingga iles-iles, masing-masing memiliki keunikan pada tangkai daunnya yang bisa dijadikan sebagai parameter identifikasi. Mari kita bahas satu per satu.

Tangkai pada Tanaman Porang

Pada tanaman porang, tangkai daun biasanya lebih tebal dan lebih kuat dibandingkan dengan tanaman lain dalam keluarga yang sama. Tangkai ini seringkali berwarna hijau dengan corak atau bintik-bintik berwarna coklat atau putih. Panjang tangkainya bisa sangat bervariasi, tetapi biasanya cukup panjang untuk menopang daun yang besar dan berat.

Tangkai pada Tanaman Suweg

Tangkai pada tanaman suweg, umumnya lebih ramping dibandingkan porang dan biasanya lebih pendek. Warnanya bisa bervariasi, namun seringkali berwarna hijau muda atau hijau kecoklatan. Meski lebih ramping, tangkai ini cukup kuat untuk menopang daunnya yang juga lebih kecil dibandingkan porang.

Tangkai pada Tanaman Walur

Walur memiliki tangkai yang lebih pendek dan ramping, biasanya dengan warna hijau muda atau kekuningan. Corak atau bintik-bintik jarang ditemukan pada tangkai walur, membuatnya tampak lebih sederhana dibandingkan dengan porang atau suweg.

Tangkai pada Tanaman Iles-iles Putih

Iles-iles, atau juga dikenal dengan nama ilmiah Amorphophallus campanulatus, memiliki tangkai yang cukup unik dengan bercak atau corak berwarna putih atau krem. Tangkainya lebih ramping dibandingkan porang dan biasanya lebih pendek, sesuai dengan ukuran daunnya yang juga lebih kecil.

Melalui pembedaan ini, kita bisa memahami bahwa masing-masing tanaman ini memiliki tangkai daun yang berbeda, baik dari segi ukuran, warna, maupun tekstur. Informasi ini akan sangat berguna bagi siapa saja yang berkeinginan untuk lebih mengenal dan membedakan spesies-spesies dalam keluarga Araceae.

Cara Menanam Porang

Sebelum kita membahas lebih lanjut, perlu diketahui bahwa menanam porang memerlukan perhatian dan perawatan yang khusus.

Alat apa aja yang perlu di siapkan

Beberapa alat yang perlu disiapkan antara lain adalah cangkul, sekop, pupuk, dan biji atau umbi porang.

AlatKegunaan
CangkulMengolah tanah
SekopPenanaman
PupukNutrisi tanaman
Biji/UmbiBibit
Tabel Alat dan Kegunaan

Cara menanam menggunakan biji porang

Berkebun memang mengasyikkan, namun memerlukan perhatian dan ketelitian, terutama jika Anda menanam porang. Di bawah ini adalah rincian langkah-langkah yang harus Anda ikuti.

Persiapan Lahan

Mengolah Tanah

Pertama-tama, Anda harus membersihkan lahan dari rumput-rumput liar atau tumbuhan lain yang bisa mengganggu pertumbuhan porang. Gunakan cangkul atau alat lain untuk membajak tanah hingga kedalaman sekitar 20-30 cm.

Pemerataan Tanah

Setelah membajak, langkah selanjutnya adalah meratakan tanah. Gunakan garu atau alat pemerata lainnya. Tujuan dari pemerataan ini adalah untuk memastikan drainase yang baik, sehingga mencegah genangan air yang bisa merusak umbi.

Baiklah, setelah lahan siap, kita beralih ke tahap penanaman. Ini adalah langkah yang sangat krusial, jadi pastikan Anda memperhatikan detilnya.

Penanaman

Membuat Lubang Tanam

Gunakan sekop atau alat lain untuk membuat lubang tanam. Lubang ini harus memiliki kedalaman sekitar 15-20 cm dan diameter sekitar 20 cm. Jarak antar lubang idealnya adalah sekitar 60-80 cm.

Menanam Biji atau Umbi

Masukkan biji atau umbi porang ke dalam lubang. Jika Anda menggunakan biji, lebih baik merendamnya dalam air selama 24 jam sebelum menanam. Untuk umbi, pastikan dalam kondisi sehat dan bebas dari hama.

Sejauh ini, kita sudah berhasil meletakkan dasar yang baik untuk pertumbuhan porang. Tapi jangan lupa, kita masih perlu menutup lubang tanam dan memberikan nutrisi yang cukup.

Penutupan Lubang

Tutup lubang dengan tanah yang sudah disiapkan. Tanah harus menutup biji atau umbi dengan rapat, tapi jangan terlalu padat agar tanaman bisa tumbuh dengan baik.

Pemupukan

Gunakan pupuk kandang atau kompos untuk memberikan nutrisi pada area sekitar lubang tanam. Sebarkan pupuk sekitar 5-10 cm di atas tanah penutup.

Sekarang tanaman Anda sudah mendapatkan semua yang diperlukan untuk memulai fase pertumbuhannya. Namun, ada satu langkah terakhir yang tak kalah penting.

Penyiraman

Lakukan penyiraman dengan menggunakan air yang cukup untuk membasahi tanah tetapi tidak membuatnya berlumpur. Penyiraman harus dilakukan secara merata di seluruh area tanaman.

Cara Merawat

Sebelum kita masuk ke teknik pemupukan, penyiraman, dan pemangkasan, mari kita fahami bahwa perawatan ini sangat penting untuk hasil yang maksimal.

Pemupukan

Pemupukan biasanya dilakukan 3 bulan sekali dengan menggunakan pupuk NPK.

Penyiraman

Penyiraman sebaiknya dilakukan setiap hari di pagi dan sore hari, tetapi jangan terlalu banyak karena bisa menyebabkan umbi membusuk.

Pemangkasan

Pemangkasan daun dilakukan untuk memaksimalkan pertumbuhan umbi. Ini biasanya dilakukan saat tanaman berumur 6-8 bulan.

Olahan Porang

Porang banyak diolah menjadi berbagai produk, salah satunya adalah tepung porang.

Tepung Porang

Tepung porang banyak digunakan dalam industri pangan sebagai bahan pengental, juga dalam produk kosmetik dan farmasi.

Harga Umbi Porang

Harga umbi porang cukup variatif, tergantung dari kualitas dan besar kecilnya umbi. Biasanya berkisar antara Rp 10.000 – Rp 30.000 per kg.

Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat tentang porang, mulai dari ciri-ciri hingga cara menanam dan merawatnya.

Untuk membaca artikel lain tentang tanaman, Anda bisa membacannya disini.

Sumber: