Home » Adam Hawa Ungu (Tradescantia Pallida)

Adam Hawa Ungu (Tradescantia Pallida)

Ingin tahu lebih banyak tentang Adam Hawa Ungu? Dari sejarah, cara menanam, hingga tips merawat, semua lengkap di sini.

Adam Hawa Ungu
Sumber foto: instagram.com/kebun_mang_ian

Dear, Bunda! Pernah dengar tanaman Adam Hawa Ungu? Tanaman ini lagi hits banget, lho. Selain cantik, tanaman ini juga gampang banget dirawat. Cocok deh buat Bunda yang sibuk tapi tetap mau punya kebun mini di rumah. Dalam artikel ini, kita akan bahas dari A sampai Z tentang Adam Hawa Ungu, mulai dari sejarahnya, karakteristik, cara menanam, sampai tips merawatnya. Yuk, simak!

Nah, sebelum kita masuk ke detailnya, yuk kenalan dulu sama Adam Hawa Ungu ini. Aslinya, tanaman ini berasal dari Meksiko Timur. Tapi sekarang, udah menyebar ke mana-mana, termasuk Indonesia. Nama “Adam Hawa Ungu” itu sendiri diambil dari warna daunnya yang ungu keunguan. Selain sebagai tanaman hias, di beberapa tempat tanaman ini juga dipakai untuk keperluan medis, lho.

Klasifikasi Ilmiah

Oke, sekarang kita masuk ke bahasan yang agak “serius” nih, yaitu klasifikasi ilmiahnya. Tapi jangan khawatir, Bunda. Ini penting kok untuk kita tahu. Jadi, Adam Hawa Ungu ini masuk dalam keluarga Commelinaceae. Ada banyak jenis Tradescantia, tapi yang paling populer dan cantik ya yang jenis Pallida ini. Berikut detail klasifikasinya:

KategoriNama IlmiahKeterangan
KingdomPlantaeIni kelompok besar yang mencakup semua tumbuhan
DivisionAngiospermaeIni tumbuhan yang punya bunga dan biji tertutup
ClassMonocotyledonaeTumbuhan ini punya satu daun kecambah saat tumbuh
OrderCommelinalesIni kelompok tumbuhan berbunga dengan ciri-ciri khusus
FamilyCommelinaceaeMereka ini tumbuhan yang mirip-mirip dan satu keluarga
GenusTradescantiaIni adalah jenis tumbuhan dengan banyak varietas
SpeciesT. PallidaIni adalah salah satu varietas dari jenis Tradescantia

Karakteristik Umum

Sebelum kita masuk ke detil seperti tekstur daun, ukuran, dan warna, penting nih untuk Bunda tahu dulu karakteristik umumnya. Adam Hawa Ungu ini memang cantik, tapi bukan cuma itu, dia juga kuat dan tahan banting. Cocok banget buat Bunda yang baru mulai berkebun atau yang nggak mau repot.

Tekstur Daun

Daunnya itu, Bunda, lembut tapi kokoh. Kalau dipegang, ada sedikit tekstur seperti beludru. Jadi, selain indah dilihat, juga enak disentuh. Tekstur ini juga membantu tanaman menangkap embun pagi, lho. Jadi, dia bisa tetap segar meski cuaca lagi panas-panasnya.

Ukuran Tanaman

Soal ukuran, Adam Hawa Ungu ini termasuk tanaman yang fleksibel. Mau ditaruh di pot kecil di meja, bisa. Mau dijadikan tanaman gantung juga oke. Tingginya bisa mencapai 30-40 cm jika dirawat dengan baik. Jadi, sesuaikan saja dengan ruang yang Bunda punya.

Warna Daun

Nah, ini dia yang paling menarik! Warna daunnya itu ungu keunguan yang bikin mata kita segar lagi. Warna ini bisa lebih pekat atau lebih muda tergantung pencahayaan. Jadi, kalau Bunda mau warnanya lebih ‘nendang’, letakkan di tempat yang lebih terang.

Cara Menanam Adam Hawa Ungu

Sebelum kita bahas lebih lanjut, penting nih untuk Bunda tahu jenis media tanam yang cocok dan cara menanamnya. Jangan khawatir, semua mudah kok!

Media Tanam yang Cocok

Untuk media tanam, tanah yang gembur dan drainase baik adalah pilihan terbaik. Bisa juga dicampur dengan pasir atau sekam agar airnya nggak menggenang. Pokoknya, yang penting airnya bisa mengalir dengan baik.

Cara Menanam Adam Hawa Ungu dari Biji

Jika Bunda tertarik untuk menanam Adam Hawa Ungu dari biji, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan. Pertama-tama, siapkan pot kecil yang sudah dilubangi di bagian bawahnya untuk drainase. Untuk media tanam, gunakan campuran tanah, pasir, dan kompos dalam perbandingan yang sudah kita bahas sebelumnya. Ini penting untuk memastikan biji mendapatkan nutrisi yang cukup dan airnya nggak menggenang.

Setelah itu, taburkan biji Adam Hawa Ungu di atas media tanam. Usahakan untuk menyebar bijinya secara merata, ya, Bunda. Kemudian, tutup biji tersebut dengan lapisan tanah yang tipis, sekitar setengah hingga satu sentimeter saja. Ini untuk memastikan biji tetap berada di tempatnya dan nggak tergeser saat disiram.

Langkah selanjutnya adalah penyiraman. Gunakan semprotan air untuk menyiramnya agar biji nggak tergeser. Setelah disiram, tutup pot dengan plastik transparan atau plastik wrap. Ini bertujuan untuk menjaga kelembapan dan suhu di dalam pot, mempercepat proses perkecambahan.

Terakhir, letakkan pot di tempat yang hangat tapi nggak terkena sinar matahari langsung. Suhu yang ideal adalah sekitar 20 sampai 25 derajat Celsius. Dalam beberapa minggu, jika semua berjalan lancar, Bunda akan mulai melihat tunas-tunas kecil yang menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Jangan lupa untuk membuka plastiknya sesekali untuk sirkulasi udara, ya!

Setelah Bunda sabar menunggu beberapa minggu, tunas-tunas kecil akan mulai muncul dari biji. Ini merupakan tanda bahwa proses perkecambahan berhasil. Tapi, kalau Bunda nggak mau menunggu lama dan ingin hasil yang lebih instan, ada cara lain nih, yaitu menanam dari anakan.

Cara Menanam Adam Hawa Ungu dari Anakan / Stek

Nah, kalau ini lebih cepat, Bunda. Menanam dari anakan atau stek adalah pilihan yang bagus jika Bunda ingin tanaman yang lebih cepat besar dan berbunga. Pertama-tama, pilih anakan atau stek yang sehat dari tanaman induk. Pastikan ada minimal satu ruas akar dan beberapa daun yang sudah tumbuh.

Setelah itu, siapkan media tanam yang sama seperti yang kita gunakan untuk menanam dari biji. Taruh anakan atau stek di lubang yang sudah dibuat di media tanam, sekitar 3 sampai 5 cm dalamnya. Kemudian, tutup dengan tanah dan tekan-tekan pelan agar anakan atau steknya berdiri tegak.

Langkah selanjutnya, penyiraman. Siram dengan air hingga media tanam menjadi lembap, tapi jangan sampai berair ya, Bunda. Dalam beberapa hari, anakan ini akan mulai berakar dan tumbuh. Jangan lupa untuk memberikan pupuk ringan setelah beberapa minggu untuk membantu pertumbuhan lebih lanjut.

Perawatan Rutin Adam Hawa Ungu

Setelah tanaman Bunda tumbuh, tentu nggak boleh lupa perawatan rutinnya. Ini termasuk penyiraman, pemupukan, dan pencahayaan.

Penyiraman Adam Hawa Ungu

Untuk penyiraman, Adam Hawa Ungu ini nggak terlalu susah. Waktunya cukup fleksibel, tapi ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan. Kalau cuacanya lagi panas, sebaiknya siram di pagi hari sebelum matahari terik atau di sore hari setelah matahari mulai reda. Ini untuk memastikan tanaman tetap hidrat tapi nggak kepanasan. Mungkin perlu disiram setiap hari kalau cuacanya benar-benar kering.

Sedangkan kalau lagi musim hujan, sebaiknya kurangi frekuensi penyiraman. Cukup periksa media tanam, jika sudah mulai kering baru disiram. Jangan terlalu sering ya, Bunda, karena tanaman ini nggak suka ‘berendam’ air terus-menerus.

Pemupukan

Pemupukan bisa dilakukan sebulan sekali dengan pupuk kompos atau pupuk NPK. Ini akan membantu tanaman Bunda tumbuh lebih subur dan berwarna lebih cerah.

Pencahayaan

Soal pencahayaan, Adam Hawa Ungu ini memang suka sinar matahari, tapi nggak perlu full siang-siang bolong ya. Cukup di tempat yang terang atau setidaknya mendapat sinar matahari pagi. Kalau terlalu panas, daunnya bisa jadi kering dan warnanya pudar.

Penyakit dan Hama

Nah, ini juga penting nih, Bunda. Meski Adam Hawa Ungu ini cukup kuat, tetap aja ada beberapa hama atau penyakit yang bisa mengganggu.

Jenis Hama

Biasanya yang sering mengganggu adalah kutu daun dan serangga penghisap. Mereka ini suka banget menyerang daun dan batang, yang bisa bikin tanaman Bunda jadi lemas.

Pencegahan dan Pengobatan

Untuk mencegahnya, Bunda bisa pakai insektisida alami seperti sabun cair atau air bawang putih. Kalau sudah terlanjur kena, coba gunakan insektisida kimia yang sesuai. Tapi ingat, ikuti petunjuk pemakaian ya, Bunda.

Semoga dengan semua tips dan trik yang sudah dibahas, Bunda jadi lebih paham dan semangat untuk merawat Adam Hawa Ungu di rumah. Ingat, setiap tanaman punya keunikan dan kebutuhannya sendiri, termasuk Adam Hawa Ungu. Dengan perawatan yang tepat, tanaman ini bisa jadi hiasan yang indah dan menyegarkan di rumah Bunda. Selamat berkebun, dan semoga sukses selalu!

Jika Bunda, ingin membaca artikel lain tentang tanaman bisa baca disini ya bun.

Sumber Pembuatan Artikel

Artikel Lainnya