Cucak Rowo, atau dikenal dengan nama ilmiah Pedilanthus bracteatus, merupakan spesies tanaman yang berasal dari Meksiko dan termasuk dalam keluarga Euphorbiaceae. Tanaman ini memiliki bunga yang unik yang mirip dengan burung yang sedang berkokok, dan inilah yang menjadi asal-usul nama “Cucak Rowo” di Indonesia.
Cucak Rowo adalah tanaman semak yang tumbuh hingga ketinggian sekitar 1-1.5 meter dan lebar sekitar 0.5-1 meter. Tanaman ini membutuhkan sinar matahari penuh atau setengah teduh dan membutuhkan penyiraman moderat. Tanaman ini juga tahan terhadap berbagai kondisi iklim, termasuk panas dan kering, serta dapat tumbuh baik di tanah berpasir atau berbatu.
Perawatan Cucak Rowo cukup mudah, hanya membutuhkan pemangkasan sesekali untuk menjaga bentuk dan membuang bagian tanaman yang mati atau rusak. Pupuk organik atau kompos dapat diberikan satu atau dua kali setahun untuk mendukung pertumbuhannya. Meskipun tanaman ini tahan terhadap hama dan penyakit, masih perlu dilakukan pemeriksaan secara berkala dan pembersihan debu atau kotoran.