Para pecinta burung di seluruh dunia pasti tidak asing dengan burung Cucak Hijau atau yang dikenal dengan nama ilmiahnya, Pycnonotus zeylanicus. Burung ini terkenal dengan kicauannya yang merdu dan penampilan fisiknya yang menawan. Namun, apa yang sebenarnya Anda ketahui tentang burung penyanyi eksotis ini?
Berasal dari Asia Tenggara, Cucak Hijau dapat ditemukan di negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, dan beberapa negara tetangga lainnya. Di beberapa tempat, burung ini juga dikenal dengan nama burung cipoh atau sulingan. Habitat aslinya adalah hutan-hutan tropis dan semak belukar.
Ciri khas Cucak Hijau antara lain ukuran tubuh sedang, paruh yang kuat dan tajam, serta mata berwarna hitam dengan kelopak mata putih yang mencolok. Kaki burung ini berwarna hitam dengan jari-jari yang panjang, cocok untuk bertengger di ranting-ranting pohon.
Dengan dominasi warna hijau cerah, Cucak Hijau memiliki variasi warna lain seperti hitam dan putih, khususnya di bagian perut dan leher. Warna-warni ini membuatnya menjadi salah satu burung yang paling dicari oleh penggemar burung hias.
Meski dikenal sebagai burung yang mudah dirawat, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh pemiliknya. Hal ini termasuk memandikannya setiap hari atau setiap dua hari sekali di pagi hari, serta menjemurnya di bawah sinar matahari pagi selama 30 menit hingga 1 jam.
Seperti burung lainnya, Cucak Hijau juga rentan terhadap beberapa penyakit seperti snot, jamur, dan parasit. Jika menemukan tanda-tanda burung sakit, segera konsultasikan dengan dokter hewan dan berikan obat sesuai anjuran.
Cucak Hijau, dengan kicauannya yang merdu dan penampilannya yang menawan, benar-benar merupakan harta karun bagi pencinta burung. Dengan perawatan yang tepat dan pemahaman yang baik tentang kebutuhannya, burung ini bisa menjadi teman yang setia dan menyenangkan bagi pemiliknya.