
Burung kakatua merupakan salah satu spesies burung yang sangat populer, baik sebagai hewan peliharaan maupun sebagai objek penelitian. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai aspek tentang burung ini, mulai dari asal-usulnya hingga perawatannya.
Burung ini memiliki nama ilmiah Cacatuidae, yang berasal dari wilayah Australia, Indonesia, dan beberapa pulau di sekitarnya. Burung yang memiliki sejarah yang panjang, terhubung dengan budaya manusia di berbagai tempat. Ada banyak jenis dan varietas burung kakak tua, seperti Kakatua Jambul Kuning dan Kakatua Raja.
Karakteristik Fisik
Sebelum kita membahas lebih detail mengenai karakteristik fisik burung kakatua, ada baiknya kita mengetahui bahwa burung ini merupakan burung yang sangat variatif dalam hal warna, bentuk paruh, dan ukuran.
Warna Bulu
Burung ini biasanya memiliki warna bulu yang cerah dan menarik. Misalnya, Kakatua Jambul Kuning memiliki bulu berwarna kuning cerah, sementara Kakatua Raja memiliki bulu berwarna putih.

Kakatua Jambul Kuning
Kakatua Jambul Kuning dikenal dengan jambulnya yang berwarna kuning cerah, yang bisa ditegakkan dan dilipat sesuai emosi atau keinginan burung. Jambul ini sering digunakan sebagai alat komunikasi dan sangat menonjol, terutama karena kontras dengan warna tubuhnya yang putih atau krem pucat.
Selain itu, warna dasar tubuh dan sayapnya umumnya adalah putih atau krem pucat, tetapi beberapa subspesies mungkin menampilkan nuansa warna lain pada ujung sayap atau ekor, seperti kuning atau abu-abu, menambah keunikan penampilannya.

Kakatua Raja
Burung ini, memiliki warna bulu yang dominan hitam atau abu-abu gelap. Ini adalah spesies kakatua yang besar dan menonjol, dengan jambul yang juga berwarna hitam dan bisa ditegakkan.
Selain itu, Kakatua Raja memiliki ciri khas lain berupa daerah di sekitar mata dan pipi yang berwarna kuning cerah, memberikan kontras yang menarik terhadap warna bulu hitamnya. Paruhnya berwarna hitam dan sangat kuat, digunakan untuk memecah biji dan benda keras lainnya.
Bentuk Paruh
Paruh burung ini biasanya besar dan kuat, digunakan untuk memecahkan biji-bijian atau kacang. Paruh ini juga membantu mereka dalam berinteraksi dengan lingkungannya, seperti merobek kayu untuk membuat sarang.
Ukuran dan Berat
Burung kakatua memiliki variasi ukuran yang cukup signifikan. Misalnya, Kakatua Jambul Kuning bisa mencapai ukuran hingga 60 cm dengan berat sekitar 1 kg, sementara Kakatua Raja lebih kecil, dengan ukuran sekitar 45 cm dan berat sekitar 500 gram.
Kandang dan Habitat
Dalam memelihara burung kakatua, penting untuk memperhatikan jenis kandang dan penempatannya.
Jenis Kandang
Kandang yang baik untuk burung kakatua biasanya terbuat dari bahan yang kuat seperti besi atau kayu. Ukurannya harus cukup besar untuk memungkinkan burung bergerak dengan bebas.
Penempatan Kandang
Kandang idealnya ditempatkan di area yang mendapatkan sinar matahari cukup dan terlindung dari angin. Penempatan yang salah bisa membuat burung stres atau sakit.
Perawatan dan Pemeliharaan Burung Kakatua
Memelihara burung kakatua membutuhkan perhatian khusus terhadap pakan dan kebersihan kandang.
Pakan
Burung ini membutuhkan pakan yang seimbang untuk mendukung kesehatannya. Umumnya, pakan mereka terdiri dari kombinasi biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran.
Biji-bijian seperti bunga matahari dan kenari sering menjadi pilihan, tetapi harus diberikan dalam porsi yang terkendali untuk mencegah kegemukan.
Buah-buahan seperti apel, pisang, dan mangga bisa diberikan sebagai sumber vitamin dan mineral.
Sayuran segar seperti brokoli, wortel, dan bayam juga bagus untuk nutrisi dan hidrasi. Selain itu, ada pakan khusus untuk kakatua yang dijual di pasaran, biasanya berbentuk pellet, yang telah diformulasi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi burung ini.
Namun, pakan yang dibeli di toko, sebaiknya tidak menggantikan pakan alami sepenuhnya, tetapi dijadikan sebagai tambahan.
Penjemuran
Burung ini membutuhkan penjemuran untuk membantu metabolisme dan perkembangan bulunya.
Penjemuran membantu dalam sintesis Vitamin D, yang esensial untuk penyerapan kalsium dan fosfor, dua mineral penting untuk kesehatan burung. Selain itu, sinar matahari juga membantu membunuh kuman dan bakteri yang mungkin menempel pada bulu.
Sebaiknya, burung ini dijemur selama 30 menit hingga 1 jam setiap hari. Durasi ini cukup untuk memberikan manfaat kesehatan tanpa membahayakan burung Anda.
Untuk waktu penjemuran yang ideal, di pagi hari, antara jam 7 hingga 9, atau sore hari antara jam 16 hingga 17.30. Hindari penjemuran pada tengah hari ketika matahari terik, karena bisa berisiko menyebabkan kelelahan panas atau bahkan luka bakar pada burung.
Suhu ideal untuk penjemuran yaitu antara 20 sampai 25 derajat Celsius. Jika suhu lebih tinggi atau lebih rendah dari kisaran ini, disarankan untuk memantau burung lebih hati-hati untuk tanda-tanda stres termal.
Dimandikan
Mandikan burung dengan semprotan air untuk menjaga kebersihannya dan kesehatannya. Tidak hanya menjaga kebersihan bulu dan kulit, tetapi juga berfungsi untuk mengatur kelembapan dan suhu tubuh burung.
Idealnya, burung kakatua harus dimandikan sekitar 2 sampai 3 kali per minggu. Jika burung Anda lebih aktif atau berada di lingkungan yang lebih kering, Anda mungkin perlu memandikannya lebih sering.
Waktu terbaik untuk memandikan burung ini, pada pagi atau sore hari. Hindari memandikannya di malam hari, karena bulu yang basah pada suhu malam yang lebih rendah bisa membuat burung Anda merasa tidak nyaman atau bahkan sakit.
Gunakan air dengan suhu sekitar 20 sampai 25 derajat Celsius. Terlalu dingin atau terlalu panas bisa menyebabkan stres atau iritasi pada burung.
Ada beberapa metode yang bisa digunakan:
Semprotan Air
Gunakan botol semprot yang disetel dengan semprotan yang lembut. Semprotkan air secara merata pada bulu burung.
Mangkuk Air
Anda juga bisa menempatkan sebuah mangkuk air di kandang dan membiarkan burung Anda mandi sendiri.
Dimandi Bawah Air Kran
Beberapa pemilik burung memilih untuk memandikan burung mereka langsung di bawah air kran yang mengalir dengan kecepatan rendah.
Kesehatan dan Penyakit
Tidak kalah penting, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit juga harus diperhatikan.
Gejala Penyakit
Beberapa gejala umum yang menunjukkan burung sakit antara lain lesu, tidak nafsu makan, atau bulu yang kusam.
Pengobatan dan Pencegahan
Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Oleh karena itu, selalu pastikan kandang bersih dan burung mendapatkan nutrisi yang cukup.
Catatan: Artikel ini bersifat informatif dan tidak menggantikan saran medis atau profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter hewan untuk masalah kesehatan pada hewan peliharaan Anda.
Untuk membaca artikel lain tentang burung, Anda bisa membacanya disini.
Sumber:
- “Perbedaan Burung Kakaktua dan Beo“, rekoforest.org
- “Burung Kakatua – Etimologi, Taksonomi, Jenis, Habitat, Makanan & Hubungan Dengan Manusia“, rimbakita.com